MAKALAH
PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI ATM, MOBILE
BANKING, INTERNET BANKING
Disusun Oleh
Nama :
Atikah
Cinthiya Eighta S.W.O(
Imam
Riski N
Gheeta
Putri
Muhammad
Yusup
Rangga Wijaya
Kelas :
4ka32
JURUSAN/PROGRAM
STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
Pengantar
Teknologi ATM
ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automatic
Teller Machine) merupakan salah satu teknologi sistem informasi yang
digunakan oleh bank. Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah
Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi
informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan.
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI ATM
Pada periode ini terjadi peningkatan
dan perkembangan yang sangat pesat dari alat pembayaran non tunai dengan media
kartu, seperti kartu debet, kartu kredit dan kartu ATM. Hal ini lebih
disebabkan meningkatnya jumlah pemegang kartu dan transaksinya yang diikuti
pula dengan meningkatnya nilai transaksi. Peningkatan aktivitas ATM antara lain
disebabkan oleh makin luasnya jaringan pelayanan ATM, baik akibat penambahan
mesin maupun sebagai akibat dari makin banyaiknya bank yang menjadi anggota switching
ATM. Sedangkan alat pembayaran non tunai dengan media kertas masih terdiri
dari cek, bilyet giro, wesel bank, not debet, nota kredit dan beberapa warkat
kliring lainnya. Teknologi ATM merupakan salah satu hasil dari upaya
standarisasi Broadband Integrated Services Digital Networks (BISDN)
yang dilakukan oleh ITUT (International Telecommunication Union
-Telecommunication Standardization Sector) pada pertengahan tahun 1980an.
Teknologi ATM sendiri mengacu pada suatu teknik transmisi paket data berkecepatan
sangat tinggi dengan menggunakan mekanisme switching dan time
division multiplexing yang diterapkan pada selsel berukuran tetap
dan relatif kecil.
Pengertian ATM
Pengertian ATM menurut Allen H.
Lipis adalah Alat kasir otomatis tanpa orang, ditempatkan di dalam atau di luar
pekarangan bank, yang sanggup untuk mengeluarkan uang tunai dan menangani
transaksi-transaksi perbankan yang rutin. Automatic Teller Machine di
Indonesia juga dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. (1992 : 8) ATM (Anjungan
Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine) merupakan salah satu
teknologi yang menerapkan konsep Proses Data berbasis Digital. Device ini
mempunyai dua bagian penting yaitu Hardware yang terdiri dari Unit Pemroses
dalam hal ini PC, serta sistem device interface yang menghubungkan pemakai/User
melalui suatu kartu magnetik, dan Software yang berfungsi sebagai interface
yang menghubungkan User dengan Sistem dalam kaitan Data (Informasi).
Kartu ATM
Kartu ATM adalah kartu yang dapat
digunakan untuk penarikan tunai baik di countercounter bank maupun pada
ajungan ATM. Dalam kartu ATM ini terdapat Magnetic strip yang
merupakan suatu bentuk plastik pendek yang dilapisi dengan sistem magnit dan biasanya
dilekatkan pada kartu kredit ataupun kartu berharga lainnya. Pada magnetic
strips biasanya tertulis data pribadi pemegang kartu, yang berisi nomor
rekening, nomor pribadi serta kode aksesnya. Dan tulisan ini ditulis dalam
bentuk kode-kode tertentu, dan hanya bisa dibaca oleh komputer yang dilengkapi
dengan mesin khusus untuk kartu magnetic strip tersebut.
Manfaat ATM
Manfaat dari
kartu ATM antara lain:
1. Praktis dan
efisien dalam pelayanannya.
2. Pengoperasian
mesin ATM relative mudah.
3. Melayani 24
jam termasuk termasuk hari libur.
4. Menjamin
keamanan dan privacy.
5. Memungkinkan
mengambil uang lebih dari 1 kali sehari.
6. Terdapat
diberbagai tempat yang strategis.
Jenis-jenis ATM
Pada umumnya ATM dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu :
1. Menempel pada dinding.
2. Berdiri sendiri dalam satu
kesatuan.
a. On Premise ATM.
Yaitu mesin ATM yang berada pada
gedung yang sama dengan bank yang bersangkutan.
b. Off Premise ATM
Yaitu mesin ATM yang berada di
luar gedung bank yang bersangkutan atau di tempat-tempat umum.
Proses Kerja ATM
Mesin uang yang
digunakan untuk membaca kartu dengan plastic magnetic-strips ini kemudian
dikenal sebagai ATM (Automated Teller Machine). Untuk menggunakannya Proses
kerja ATM pada umumnya sama dengan komputer melalui proses dan pengolahan data.
Adapun proses kerja dari mesin ATM tersebut yaitu:
1. Kartu ATM
dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card
reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya
sebagai pembaca dan penerima data.
2. Setelah
dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya
hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memory
yang bisa menyimpan data nasabah.
3. Saat mesin
berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan meminta data
PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM
melainkan harus di input oleh nasabah.
4. Kemudian
setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (diencrypt) dengan
rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan
data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak
lain. PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung
ke sistem komputer bank untuk diverifikasi.
5. Setelah data
selesai diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke
ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang yang dimintanya di ATM.
Pengantar
Teknologi Mobile Banking
MOBILE BANKING
Adalah layanan
perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular/handphone GSM
(Global for Mobile Communication) dengan menggunakan SMS (Short
Message Service).
Jenis Transaksi
1.
Transfer
dana
2.
Informasi
saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar
3.
Pembayaran
(kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
4.
Pembelian
(pulsa isi ulang, saham)
Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile Banking
1.
Wajib mengamankan PIN Mobile Banking
2.
Bebas
membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera melakukan penggantian
PIN.
3.
Bilamana
SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/ dipindahtangankan kepada pihak lain, segera
beritahukan bank Anda terdekat atau segera telepon ke Call Center bank tersebut.
Mobile banking
merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi mobile yang digunakan dalam
domain komersial. Mobil banking ini mengkombinasikan teknologi informasi dan
aplikasi bisnis secara bersama. Berkat mobile banking, nasabah dapat menggunakannya
untuk mendapatkan layanan perbankan 24 jam sehari tanpa harus mendatangi kantor cabang bank untuk transaksi
personal. Mobile banking merupakan layanan relative baru yang
ditawarkan oleh perbankan terhadap pelanggannya dan karena kenyamanan
dan fitur yang menghemat waktu, pelanggan menghargai layanan tersebut
(Suoranta, 2003) Mobile banking merupakan salah satu layanan
perbankan yang menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang bagi
bank untuk menawarkan nilai tambah sebagai insentif kepada pelanggan. Promosi mobile
banking akan memberikan implikasi secara
langsung pada adopsi yang dilakukan konsumen terhadap teknologi. Mobile
banking atau biasa disebut M-Banking merupakan suatu layanan
perbankan yang diberikan pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan
kegiatan perbankan. Serta keefektifan dan keefisienan nasabah untuk melakukan
berbagai transaksi. M-banking tidak akan berjalan jika tidak didukung
oleh suatu alat sebagai media untuk melakukan mobile banking. Media komunikasi
yang dapat dipergunakan adalah telepon seluler atau ponsel. Dengan fasilitas ini,
setiap orang yang memiliki ponsel dapat dengan mudah bertransaksi dimana saja
dan kapan saja.
Dibandingkan
layanan e-banking lainnya,
perkembangan
mobile banking (m-banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini lantaran
kehadiran layanan m-banking mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern yang
sangat mengedepankan mobilitas. Dengan satu sentuhan, m-banking menciptakan
kemudahan layanan perbankan dalam satu genggaman. Kebermanfaatan dari layanan
mobil banking akan meningkatkan kepuasan nasabah. Lebih jauh, mobile banking
menciptakan nilai bagi transaksi nasabah bank sebagai channel penyampaian jasa
nirkabel (wireless). Tidak dapat
dipungkiri bahwa perkembangan teknologi khususnya teknologi perbankan memaksa
industri perbankan untuk memformulasi ulang strategi Teknologi Informasi yang mereka
terapkan untuk tetap bisa bersaing. Nasabah sekarang menginginkan sesuatu yang
lebih dari sekedar layanan perbankan. Nasabah menginginkan kenyamanan dan
fleksibilitas (Birch and Young, 1997; Lagoutte, 1996) pada produk dan
jasa yang sesuai kebutuhan mereka serta
mudah digunakan yang tidak bisa ditawarkan oleh perbankan tradisional. Di masa
depan e-banking akan menjadi aplikasi strategis yang penting untuk bersaing
yang harus ditawarkan oleh seluruh bank dan institusi keuangan.
PHONE BANKING
Adalah layanan
yang diberikan untuk kemudahan dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk
melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon.
Jenis Transaksi
1.
Transfer
dana
2.
Informasi
saldo, mutasi rekening
3.
Pembayaran
(kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
4.
Pembelian
(pulsa isi ulang)
Analisis keamanan pada SMS Banking
1. Plainteks
(berkas ASCII atau teks biasa (bahasa Inggris: 'plain text')) SMS
dikirimkan melalui protokol GSM yang hanya dienkripsi menggunakan algoritma A5
(Algoritma A5 merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan
enkripsi pada pensinyalan data dan suara dari mobile station/ponsel ke BTS),
akan tetapi ada juga protokol GSM yang tidak melalui proses enkripsi terlebih
dulu, sehingga semakin rawan saat pertukaran data terjadi. Algoritma A5 bukan
merupakan enkripsi yang aman, karena peneliti telah membuktikan bahwa algoritma
tersebut dapat ditembus dan tidak tahan terhadap serangan.
2. SMS yang
menunggu untuk dikirim disimpan di store di dalam penyedia layanan yang berupa
plainteks. Meskipun setelah pesan terkirim, penyedia layanan menyimpan semua
pesan. Jika isi pesan tidak dienkripsi maka orang lain yang mendapatkan akses ke
provider bisa melihat data yang bersifat privasi milik pengguna.
3. USSD banking
(USSD or Unstructured Supplementary Service Data). Verifikasi tergantung
hanya pada nomor pengirim, jika SIM card hilang atau diduplikasi, maka penyerang
dapat menggunakan akun korban yang melakukan transaksi. Pesan USSD yang
dikirimkan ke server bank hanya dienkripsi antara mobile station dan base receiver
station. Pesan adalah plainteks yang ada di dalam jaringan operator telepon.
4. Pin
authentifikasi. Bank menggunakan USSD untuk memperbolehkan konsumen mereka
mengirimkan autentifikasi pin. Penyedia layanan dapat membaca Pin karena dikirimkan
berupa plainteks.
5. Beberapa SMS
Banking menggunakan WIG (wireless internet gateway-STK applications) dengan SIM
menu sebagai aplikasi. Jika aplikasi ini dimuat ke dalam SIM card maka membuat
aplikasi mobile banking SIM card dependent. Jika SIM card hilang, maka
keamanannya terancam.
Pengantar
Teknologi Internet Banking
Electronic
Banking atau
e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. E Banking
atau electronic banking merupakan fitur produk perbankan yang dilakukan tanpa
menggunakan pelayanan pegawai bank, namun melalui delivery channel transaksi
elektronik perbankan.
Jenis Transaksi
di Internet Banking
Transaksi Non
Finansial
1.
Informasi
saldo
2.
Informasi
mutasi rekening
3.
Ganti
Password
4.
Ganti
Alamat Email
5.
Daftar
Rekening
6.
Daftar
Pembayaran
Transaksi
Finansial
1.
Transfer
Dana antar Rekening
2.
Pembayaran
Tagihan
3.
Pembelian
Voucher Prabayar
4.
Pembelian
Tiket Airline
5.
Pembayaran
Biaya Pendidikan (Student Payment Centre)
Sistem
Keamanan e-Banking
1.
Menggunakan
sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi SSL 128 bit. SSL 128 bit
(Secure Socket Layer), yaitu lapisan pertama sistem pengamanan Internet Banking
yang lazim digunakan dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL ini, semua
data yang dikirimkan dari server Internet Banking ke komputer nasabah dan sebaliknya
selalu melalui proses enkripsi(acak secara sistem) dengan menggunakansandi128-bit
yang hanya diketahui oleh komputer nasabah dan server Internet Banking. Dengan
demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan transmisi data tersebut
apabila menerimanya.
2.
Pengamanan
pintu akses Internet Banking dengan firewall.
3.
Proses
registrasi Layanan Internet Banking dilakukan melalui ATM menggunakan PIN.
4.
Proses
Aktivasi melalui website resmi dari Internet Banking Perbankan menggunakan PIN
registrasi yang digunakan untuk registrasi di ATM.
5.
User
ID dan Password dibuatoleh Pengguna saat aktivasi Internet Banking, berupa kombinasi alphabet dan numeric
(alphanumeric).
6.
Password
Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna Internet Banking.
7.
Sistem Internet Banking dilengkapi dengan session
time out dimana akan otomatis Log Off.
8.
Alat
tambahan untuk transaksi finansial menggunakan e-Secure yang akan menghasilkan kombinasi angka yang
berubah-ubah(dynamic PIN) setiap kali Pengguna melakukan transaksi.
9.
PIN
e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali mengaktifkan/menyalakan
e-Secure.
10.
e-Secure
akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45 (empat puluh lima)
detik.
11.
Pemblokiran
layanan Internet Banking dilakukan oleh Pengguna melalui permintaan kepada Bank
melalui Call Center.
12.
Limit
transaksi finansial per hari dibatasi.
13.
Bukti
transaksi Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan sesuai keperluan pengguna.
INTERFACE
E-BANKING
Faktor Rekayasa Perangkat Lunak
(RPL).
Faktor kecerdasan.
Faktor Linguistik Komputasional.
Faktor Psikologi.
Faktor Multimedia.
Faktor Antropologi.
Faktor Matematika.
1.
Faktor
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL):
o Instruksi
instruksi yang di eksekusi dan memberikan fungsi dan kerja yang diinginkan.
o Struktur data
yang memungkinkan suatu program memanipulasi informasi secara proposional.
o Dokumen yang
menggambarkan operasi dan kegunaan program.
2.
Faktor
kecerdasan:
Merupakan suatu
bagian ilmu komputer yang bertujuan agar komputer dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan manusia serta menggabungkan cara berfikir manusia
dengan mesin untuk mengambil keputusan memecahkan masalah dan pembelajaran.
3.
Faktor
Linguistik Komputasional:
Peran bahasa
yang digunakan sebagai antarmuka sangatlah penting agar user lebih mudah
menggunakan sistem itu dan tidak terjadi kesalahpahaman didalam menggunakanya.
Dibutuhkan suatu komposisi bahasa yang sangat baik, yang dapat dengan mudah
dimengerti oleh user.
4.
Faktor
Psikologi:
Pemahaman
tentang psikologi orang yang akan menggunakan software sangat dibutuhkan dalam
IMK karena setiap orang memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda, jadi didalam merancang
program faktor ini harus difikirkan terlebih dahulu, seperti target pengguna program,
bagaimana suasana lingkungan target dan perilaku mereka secara umum dan yang
lain lainnya agar program yang dirancang itu lebih user friendly.
5.
Faktor
Multimedia:
Konteks
multimedia digunakan sebagai sarana dialog yang sangat efektif antara manusia dengan
komputer, konteks disini yang dimaksud adalah tampilan dari suatu interaksi
akan menjadi lebih menarik dan lebih mudah dimengerti oleh pengguna, seperti
contoh Anak kecil umur 3 tahun saja sudah bisa memainkan game dengan komputer
karena adanya konteks multimedia di dalamnya seperti Gambar, suara, teks,
grafik dan sebagainya.
6.
Faktor
Antropologi:
Faktor ini
memberikan gambaran tentang cara kerja kelompok yang masing masing anggotanya
diharapkan dapat memberikan konstribusi sesuai bidang masing masing
7.
Faktor
Matematika
Yang dimaksud
dengan matematika dalam hubungan manusia dan komputer adalah bahwa pembuatan
suatu produk (software) haruslah efisien dalam perhitungan matematika. Jika
suatu software bisa dijalankan oleh semua orang, baik yang baru belajar komputer
maupun yang telah pakar, unsur kemudahan dalam segi hitungan matematika akan
membuat sotware itu disukai oleh banyak orang.
Referensi :
Noviyanti@staff
gunadarma.ac.id
http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v08-n01/volume-81-artikel-3.pdf/pdf/volume-81-
artikel-3.pdf.
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Kriptografi/2010-2011/Makalah1/Makalah1-
IF3058-Sem1-2010-2011-007.pdf.
http://uvi.co.id/pengembangan-fitur-atm-di-dunia-perbankan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar